Viewers

20,043

Minggu, 05 Maret 2017

THE HAPPY PRINCE - OSCAR WILDE


Judul              : The Happy Prince
Penulis           : Oscar Wilde
Bahasa           : Inggris
Penyunting    : Nina Andiana
Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit    : Jakarta
Tebal buku    : 136 halaman; 18 cm
Jenis              : Fiksi
ISBN             : 9786020335636

          The Happy Prince and Other Tales merupakan kumpulan cerpen yang dibuat oleh Oscar Wilde dan dipublikasikan pertama kali pada bulan Mei 1888. Di dalam buku ini ada lima cerpen yaitu The Happy Prince, The Nightingale and the Rose, The Selfish Giant, The Devoted Friend, and The Remarkable Rocket.
          Aku akan mereview ceritanya satu persatu. Cerita yang pertama yaitu The Happy Prince, sesuai dengan judulnya. Btw, cerita ini sangat menyentuh hatiku :") selama baca ceritanya, gak kerasa netesin air mata. Entahlah, begitu banyak pesan yang tersirat didalamnya.

          Ohiya fyi nih, buku ini berbahasa Inggris. Sengaja beli biar sekalian melatih bahasa Inggrisku hehe.

REVIEW STORY :

          The Happy Prince menceritakan sebuah patung Pangeran Bahagia dan seekor Burung Layang yang ditinggal teman-temannya saat pergi ke Mesir. Dahulu, Pangeran Bahagia hidup dalam sebuah istana berdinding tinggi. Ia tak pernah tahu keadaan diluar sana. Ia hanya menghabiskan waktu di taman istana dengan teman-temannya. Pangeran Bahagia, itulah julukan yang diberikan padanya. Hidupnya selalu diberikan kebahagiaan.

          Waktu pun berlalu, Pangeran Bahagia pun meninggal dunia. Ia diabadikan menjadi sebuah patung yang sangat tinggi dikotanya. Patung Pangeran Bahagia terbuat dari lapisan emas murni, matanya dari batu safir, gagang pedangnya diberi sebuah batu merah delima namun hatinya terbuat dari timah.
Suatu malam, ada seekor Burung Layang yang berteduh dibawah kakinya. Pada malam itu juga patung Pangeran Bahagia meneteskan air mata. Burung Layang pun menyadarinya dan berbicara padanya. Pangeran Bahagia pun menceritakan keburukan dan penderitaan kotanya.

          Ia menceritakan disebuah gang kecil ada sebuah rumah kumuh yang didalamnya terdapat seorang penjahit wanita dan anak laki-lakinya yang sedang sakit. Anak itu menginginkan buah jeruk namun Ibunya tak memiliki apapun untuk diberikan padanya.
          Kemudian sang Pangeran meminta Burung Layang mengambil batu merah delima yang berada di gagang pedangnya. Awalnya Burung Layang itu menolak, namun Pangeran terus membujuknya dan ia pun akhirnya memenuhi perintahnya.

          Burung Layang mengambil batu merah delima itu dan segera terbang ke rumah kumuh untuk memberikan batu merah delimanya pada penjahit wanita.
Burung Layang kembali pada Pangeran Bahagia dan pamit pergi ke Mesir untuk menyusul teman-temannya. Namun Pangeran Bahagia menahannya dan meminta dirinya untuk tinggal satu hari lagi dengannya. Burung Layang pun menuruti permintaanya.   

          Pangeran Bahagia bercerita bahwa diseberang kota sana ada sebuah loteng dan didalamnya terdapat seorang pemuda tertidur dengan ditutupi kertas dan disampingnya ada seikat bunga violet layu. Ia sedang menyelesaikan skenario sebuah teater. Pemuda itu terlihat sangat lelah.

          Pangeran Bahagia meminta Burung Layang untuk mencopot salah satu matanya. Burung Layang pun mentaati permintaannya. Ia mencopot salah satu mata Pangeran Bahagia yang terbuat dari batu safir. Lalu Burung Layang pergi ke loteng anak muda itu dan meletakkan batu safir itu di atas bunga violet layunya.
Pemuda itu pun terbangun dan terkejut melihatnya. Ia menganggap batu itu dari seorang penggemar rahasianya dan merasa sangat dihargai. Ia pun menjadi semangat untuk menyelesaikan pekerjaannya.
         
          Kemudian Burung Layang pamit kembali untuk pergi ke Mesir dan Pangeran Bahagia pun memintanya untuk tinggal sehari lagi. Burung Layang mematuhinya. Lalu Pangeran Bahagia bercerita bahwa ada seorang gadis kecil yang berjualan korek api di alun-alun kota. Namun semua korek apinya terjatuh ke dalam selokan. Gadis itu pun menangis karena jika ia tak membawa uang ke rumahnya, Ayahnya akan memukulnya. Pangeran Bahagia meminta Burung Layang untuk mencopot matanya lagi agar dapat diberikan pada gadis kecil itu. Burung Layang menolaknya. Jika ia melakukan itu, Pangeran Bahagia akan menjadi buta. Pangeran bahagia terus meminta Burung Layang melakukannya. Burung Layang pun mentaatinya. Ia mencopot mata Pangeran Bahagia dan terbang melesat ke gadis kecil itu dan meletakkan batu safir itu pada telapak tangannya. Gadis kecil itu pun terlihat bahagia dan pulang ke rumahnya.

          Burung Layang kembali pada Pangeran Bahagia. Sang Pangeran bertanya padanya tentang kepergiannya ke Mesir. Pangeran telah mengizinkannya pergi namun Burung Layang menolaknya karena Pangeran Bahagia telah buta dan ia akan tetap menemaninya. Burung Layang menceritakan apa yang ia lihat selama terbang jauh. Cerita-ceritanya sangat mengagumkan. Mendengar cerita Burung Layang, Pangeran Bahagia menyuruhnya untuk mengelilingi kota agar ia dapat melihat apa yang terjadi di kota itu. Burung Layang pun mengikuti perintahnya. Ia terbang mengelilingi kota dan melihat keadaan kota itu dari kejauhan.
Saat ia terbang, ia melihat dua anak laki-laki sedang terbaring di bawah jembatan. Mereka saling berdekapan agar tetap hangat. Mereka tampak kelaparan. Kemudian ada seorang penjaga mengusir mereka.

          Burung Layang kembali pada Pangeran Bahagia dan menceritakan apa yang telah ia lihat. Kemudian Pangeran Bahagia memintanya agar memberikan balutan emas murni yang melapisi dirinya. Burung Layang pun melaksanakannya dan memberikan emas murni itu pada anak-anak kecil yang kelaparan. Anak-anak itu pun bahagia karena dapat membeli sebuah makanan.

          Musim dingin tiba. Burung Layang merasa sangat kedinginan. Ia mencoba menghangatkan dirinya dalam rempah-rempah yang ia ambil dari rumah seorang tukang roti. Burung Layang terbang ke pundak Pangeran Bahagia dan berkata bahwa ia akan segera pergi. Pangeran Bahagia pun senang karena Burung Layang akan pergi ke Mesir. Tetapi kepergian yang dimaksud Burung Layang bukanlah ke Mesir melainkan ia akan pergi untuk selama-lamanya.

          Burung Layang meminta izin Pangeran untuk mengecup tangannya. Namun Pangeran menginginkan Burung Layang mengecup dibibirnya. Burung Layang pun mengecupnya dan berkata bahwa ia sangat menyayanginya. Pangeran Bahagia pun mengatakan hal yang sama. Setelah itu Burung Layang terjatuh dan tergeletak di kaki Pangeran Bahagia. Burung Layang itu telah mati.

          Cuaca pun bertambah dingin. Tak lama kemudian, terdengar retakan dari dalam patung Pangeran Bahagia. Setelah ditelusuri, bunyi itu berasal dari hati Pangeran Bahagia yang terbuat dari timah.


UNSUR-UNSUR INTRINSIK :

1. Tema (Theme):

Cerita The Happy Prince menceritakan tentang kehidupan sosial yang terjadi di kota besar.

2. Tokoh (Character):

Primer :
Pangeran Bahagia, Burung Layang

Sekunder :
Dewan kota, Walikota, Ahli Matematika, seorang Ibu, anak-anak sosialis, Alang-alang, teman-teman Burung Layang, Ahli Ilmu Burung, wanita penjahit, anak laki-laki yang sakit, seorang pemuda, gadis kecil, sepasang kekasih, seorang penjaga, dua anak laki-laki jalanan, pengawas kerja, Ahli Seni, God dan Angels.

3. Penokohan (Characteristic) :

Protagonis :
Pangeran Bahagia, Burung Layang, wanita penjahit, anak laki-laki yang sakit, seorang pemuda, gadis kecil, dua anak laki-laki jalanan, God dan Angels.

Antagonis :
Dewan kota, Walikota, Alang-alang, teman-teman Burung Layang, seorang penjaga, pengawas kerja, Ahli Seni.

Tritagonis :
Seorang Ibu, anak-anak sosialis, seorang lelaki, Ahli Ilmu Burung, Ahli Matematika, sepasang kekasih.

4. Latar Cerita (Setting) :

Tempat (place) :
Kota, istana, sungai, pelabuhan, alun-alun, rumah kumuh, loteng, bawah jembatan, jalan raya, perapian.

Waktu (time) :
Musim semi, musim panas, musim dingin.

5.Alur (Plot) :

Cerita ini menggunakan alur maju dengan menceritakan Pangeran Bahagia yang pernah hidup lalu meninggal dan diabadikan menjadi sebuah patung.

6. Sudut Pandang (Point of View):

Cerita ini menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan menyebutkan nama tokoh.

7. Amanat (Messages):

- Berbagilah kebahagiaan pada semua orang
- Tak semua harapan sebanding dengan kenyataan
- Tidak boleh bersifat angkuh

Kelebihan (Advantages):
Cerita ini memberikan pesan yang sangat dalam tentang berbagi sesama manusia tanpa memandang status.

Kekurangan (Disadvantages):
Kata-kata yang digunakan terkadang tidak dapat dipahami.

Kesimpulan (Summary):
Cerita ini sangat bagus untuk dibaca oleh setiap kalangan. Dari cerita ini kita dapat mengambil pesan untuk diaplikasikan dalam hidup sehari-hari.

Quotes :
- "I will stay with you always" (Aku akan selalu bersamamu) - Burung Layang. hal. 17
- "You tell me of marvellous things, but more marvellous than anything is the suffering of men and women. There is no Mystery so great as Misery." (Kau menceritakanku hal-hal yang mengagumkan, tapi lebih manggumkan dari semuanya  adalah orang-orang yang berusaha bertahan untuk hidup. Tidak ada misteri sebesar penderitaan) - Pangeran Bahagia. hal. 18

5 komentar:

  1. Kak buat yang analisis cerprn yang selanjutnya mana kak?

    BalasHapus
  2. Wah... Saya senang sekali dengan ceritanya. Terimakasih telah membagikannya

    BalasHapus
  3. Aku lihat ceritanya karena dijadiin lagu iz*one violeta dan ceritanya bagus

    BalasHapus
  4. Kira² beli buku aslinya dimana ya kak? Rekomendasiin dong😁

    BalasHapus
  5. Terima kasih review ceritanya. Albert Einsten pernah ditanya bagaimana supaya pintar?, dia menjawab banyak membaca cerita fiksi. Kenapa cerita fiksi? karena dengan itulah akan membawa pesan moral, etika, toleransi, kasih sayang ,kepedulian, kepahlawanan, dll. Semakin banyak Anda mereview cerita2 fiksi disini maka semakin banyak yang tergerak hatinya untuk berbuat baik seperti tokoh protogonis yang ada dalam cerita. Thanks

    BalasHapus