Penulis
: Risa
Saraswati
Bahasa
: Indonesia
Penyunting : Syafial
Rustama & Funny D.R.W
Penerbit
: Bukune
Kota Terbit :
Jakarta
Tebal buku : 332
halaman; 14x20cm
Genre
:
Horror
ISBN
: 978-602-220-166-3
Risa Saraswati ini salah satu penulis bergenre horror kesukaanku hehe. Semua
cerita yang ia berikan menggunakan bahasa yang enak buat dibaca. Makanya gak
heran, setiap baca novel buatannya selalu nagih dibaca ampe habis hari
itu juga. Nah, bagi para pencinta novel horror, mungkin novel berjudul 'Rasuk'
ini bisa dimasukkan ke dalam daftar bacaan kamu. Alur ceritanya
sangat jelas jadi bisa membuat pembaca ikut membayangkan dirinya berada dalam
cerita ini.
REVIEW STORY
Novel Rasuk ini
menceritakan tentang seorang gadis bernama Langgir Janaka yang bergaya tomboy.
Ia selalu merasa hidupnya tak bahagia lantaran Ibunya yang biasa ia
panggil Ambu selalu menyalahkan dirinya atas kematian suaminya. Padahal
sebenarnya Langgir pun tak ingin itu terjadi karena ia sangat dekat dengan
Ayahnya. Abah, begitu sapaannya selalu bisa membuat dirinya nyaman. Mereka
selalu menghabiskan waktu berdua untuk mendaki gunung. Namun suatu hari saat
hari kenaikan kelas tiba, Abah Langgir mengalami kecelakaan motor saat menuju
ke sekolah Langgir. Hal itulah yang lantas membuat Langgir menjadi
bulan-bulanan Ambunya.
Di
sisi lain, Langgir memiliki tiga sahabat yang sangat menyayanginya, Langgir pun
sebaliknya. Namun Langgir tetap merasa iri dengan kehidupan ketiga
sahabatnya itu. Langgir melihat ketiga sahabatnya memiliki kebahagiaan yang
sempurna. Sekar Tanjung yang diangkat menjadi anak orang kaya berumah bak
istana dan selalu mendapat perhatian penuh dari orang tua asuhnya. Lintang
Kasih, pun tak kalah kaya dan bergelimang harta. Lintang selalu berpergian ke
luar negeri bersama Ayahnya. Dan Fransisca Inggrid si cantik blasteran Jerman
yang selalu mendapat perhatian dari para pria yang melihatnya. Bagi Langgir ini
tidaklah adil. Ia pun selalu mengutuk hidupnya dan berpikir Tuhan tak sayang
padanya!
Hingga
suatu hari mereka berempat pergi berlibur ke suatu tempat yang bernama 'Karma
Rajani'. Konon tempat ini sangat mistis. Awalnya Langgir menolak karena tidak
tertarik sama sekali dengan tempat itu. Pertengkaran dengan Ambunya lah yang
membuat dirinya mengubah keputusan untuk ikut bersama ketiga sahabatnya.
Hari itu pun tiba, mereka berempat pergi ke tempat itu. Langgir
berharap dengan pergi ke sana dapat menenangkan pikirannya dari semua
masalah yang ia miliki. Namun harapan Langgir sirna, justru ia merasa sangat
kecewa dengan salah satu sahabatnya, Fransisca Inggrid dengan menggerutu
bahwa Langgir hanya membuat suasana liburan tak menyenangkan lantaran Langgir
tak ingin bercerita perihal masalah yang melandanya dan marah jika
ditanya tentang itu. Langgir yang mendengarkan dari balik pintu pun tersulut
emosi lalu bergegas memasukkan baju miliknya ke dalam ransel. Langgir menendang
pintu dan pergi begitu saja tanpa berpamitan dengan ketiga sahabatnya. Inggrid
yang mengetahui hal ini, merasa bersalah atas ucapannya tersebut.
Langgir
terus berlari tanpa tujuan. Ia tak tahu harus kemana. Sejauh kaki melangkah
ternyata ia masuk ke dalam hutan. Tiba-tiba tanpa sepengetahuannya, ia
terpelosok ke dalam lubang. Langgir pun meminta tolong. Kemudian datanglah
seorang lelaki paruh baya yang melihatnya di dalam lubang itu. Langgir
memintanya untuk menolong dirinya namun lelaki itu hanya menatapnya dengan
kosong lalu ia pergi. Langgir sangat kecewa dengannya. Tak lama kemudian lelaki
itu datang kembali. Langgir mengira dia akan menolongnya namun apa yang
dilakukan lelaki itu ? Lelaki itu melempari Langgir dengan banyak kalajengking
dan bekata "Makanlah hahaha". Langgir tak mengerti maksud si lelaki
itu. Kalajengking itu pun menggigit Langgir hingga tak sadarkan diri.
Setelah
tertidur cukup lama, Langgir membuka matanya. Ia sudah berada di rumah sakit.
Dilihat disampingnya ada Sekar Tanjung, lalu Langgir bertanya "Aku ada
dimana ?"
"Kamu
ada di rumah sakit, Lintang" jawab Sekar.
Langgir
tak mengerti mengapa Sekar memanggilnya dengan nama Lintang. Ia merasa ada yang
tidak beres. Langgir merasa badannya agak aneh. Setelah ia berkaca, ternyata
tubuhnya yang sekarang bukanlah tubuh Langgir. Dia merasuki tubuh Lintang.
Bagaimana bisa ? Ia pun mencari tahu mengapa ini bisa terjadi.
Langgir
menjalani hidupnya sebagai Lintang. Ini kesempatannya untuk merasakan hidup
mewah dan bahagia ala Lintang. Selama bersahabat dengan Lintang, Langgir dan
yang lainnya tak pernah diizinkan untuk memasuki kamar Lintang. Ini merupakan
kesempatan emas untuk mengetahui isi kamar Lintang. Langgir membayangkan
dikamar tersebut berisi barang-barang mewah yang selalu dibelinya di luar
negeri. Namun diluar dugaan ketika Langgir memasuki kamar Lintang, ternyata
berisi ruangan yang diubah persis seperti rumah sakit. Lintang yang mempunyai
penyakit kelainan jantung harus mendekam dikamar seperti ini. Langgir pun
menyadari, selama ini Lintang sering berpergian ke luar negeri bukan untuk
berlibur melainkan untuk mencari pendonor jantung yang bersedia memberi
jantungnya untuk melanjutkan hidupnya. Langgir pun tak pernah menyangka akan
hal ini.
Dalam
cerita ini, tak hanya tubuh Lintang yang dirasuki oleh roh Langgir. Sekar
Tanjung, Fransisca Inggrid, Isabella Sanchez (adik Inggrid), Borneo (adik
Langgir), bahkan pembantu yang mengasuh Borneo pun dirasuki. Bukan tanpa sebab,
ada sesuatu yang harus Langgir ketahui dibalik 'Kebahagiaan' orang-orang yang
Langgir irikan hingga ia seharusnya mensyukuri hidupnya sendiri. Mungkin ini
cara Tuhan untuk menegur Langgir.
Namun, apakah Langgir akan kembali pada tubuhnya seperti semula ?
buat kamu yang penasaran dengan lanjutan ceritanya, yuk dibaca! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar